Senin, 18 Januari 2010

Kebutuhan e-Learning di Pangandaran

Introduction

E-learning (or sometimes electronic learning or eLearning) is a term which is commonly used, but does not have a common definition[1]. Most frequently it seems to be used for web-based distance education, with no face-to-face interaction. However, also much broader definitions are common. For example, it may include all types of technology-enhanced learning(TEL), where technology is used to support the learning process. Although pedagogy is usually not part of the definition, some authors do include it. For example in this definition, where e-learning is said to be: "pedagogy empowered by digital technology" [2].

It is important to realize that the term e-learning is ambiguous. It is nearly impossible to define what it is, as it has different meanings to different people [1]. Furthermore, it is often used interchangeably with various other related terms, such as distance learning, distributed learning, and electronic learning[3]. The meaning of the term also seems to be dependent on the context in which it is used. In companies, it often refers to the strategies that use the company network to deliver training courses to employees. Lately in most Universities, e-learning is used to define a specific mode to attend a course or programmes of study where the students rarely or never meet face-to-face, nor access on-campus educational facilities, because they study online.

E-Learning also often refers to the first generation of systems supporting the learning process (such as LMS, LCMS), that relied on the idea of replicating the concept of the classroom in an online setting. E-Learning, that was affected (with some delays) by the Dot-com bubble, and many failures can be reported related to this initial vision [4].

This E-Learning vision constrasts with more recent approaches (often termed Learning 2.0, in reference to the Web 2.0) relying more on collaboration, informal learning, and blended learning (using technology to enhance, rather than replace, the physical pedagogical processes).


Contents


Pada tahun-tahun terakhir ini, dunia pendidikan kita tak putus- putusnya diterpa oleh berbagai persoalan yang tidak ringan. Mulai dari mutu dan fasilitas pendidikan yang dipertanyakan, kekurangan tenaga pengajar, korupsi, sampai melonjaknya biaya pendidikan yang semakin lama terasa semakin tidak terjangkau oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Namun di sisi lain dunia, pendidikan juga mengalami banyak kemajuan. Keberadaan internet telah mengubah paradigma berpikir konvensional serta berhasil menawarkan alternatif pembelajaran dalam pendidikan. Salah satunya adalah e-Learning. Dengan e-Learning belajar tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu. e-Learning menjadi salah satu solusi bagi problematika dunia yang semakin sibuk dengan menawarkan fleksibilitas dan mobilitas yang lebih tinggi.



Pembaca mungkin sudah mengetahui atau mungkin sudah mendalami lebih jauh mengenai e-learning atau metode pembelajaran jarak jauh melalui internet. disini saya akan sedikit membahas mengenai metode tersebut.


Di beberapa negara, e-learning telah menjadi suatu gerakan nasional. Di Asia Tenggara, negara-negara yang diketahui tengah menggarap secara serius inisiatif e-learning selain Filipina, juga Thailand. Saat ini e-learning tidak hanya digunakan di sekolah-sekolah atau universitas. Beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai melakukan inisiatif untuk mengembangkan metode pembelajaran ini.



Tujuannya adalah tentu untuk meningkatkan kualitas SDM bagi perusahaan. selain lebih efisien, penggunaan e-learning juga dapat memberikan dampak yang positif bagi keuangan perusahaan. sebuah perusahaan tidak perlu melakukan training khusus untuk para karyawannya untuk mengenal dan mendalami mengenai perusahaan maupun bisnis perusahaan. apalagi untuk sebuah perusahaan yang cabangnya tersebar di seluruh indonesia. seorang karyawan bisa belajar dimanapun dan kapanpun mereka berada hanya melalui fasilitas internet. bisa di kantor ataupun di warnet sekalipun.



Sehubungan dengan perkembangan tersebut maka sepantasnya Kota Banjar, khususnya dinas pendidikan dapat membangun sebuah e-learning demi kemajuan pada sector pendidikan.


Salah satu perangkat e-learning yang sangat penting peranannya adalah Learning Management System (LMS). LMS adalah sebuah paket solusi yang dirancang untuk penyampaian, pelacakan, pelaporan dan pengelolaan materi belajar, serta memantau kemajuan siswa dan interaksi siswa.
Agar kursus-kursus atau modul-modul pembelajaran dapat berjalan dengan baik di semua LMS yang ada. Maka dibuat sebuah spesifikasi yang memenuhi standar internasional. Spesifikasi tersebut diberi nama Sharable Content Object Reference Model (SCORM). SCORM dikembangkan oleh United States Department of Defense (DoD) untuk mendukung pengembangan e-learning. SCORM adalah framework berbasis XML yang berfungsi untuk mendefinisikan dan mengirimkan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh LMS.



Sources:

1. Wikipedia
2. http://banjarcyberschool.blogspot.com/2008/01/kebutuhan-e-learning-di-kota-banjar.html